Artikel ini saya sajikan sesederhana mungkin agar Anda memahami dengan segera, betapa pentingnya Merencanakan keuangan Anda sedini mungkin agar kita tahu secara mikro akan tujuan hidup yang sesungguhnya.
Bagi Pasangan mudah Perencanaan Keuangan jauh lebih baik dan Merencanakan keuangan adalah hal yang mutlak bagi kita sebagai indicator sehat atau tidaknya keuangan kita. Apalagi jika kita sudah bekeluarga ini menjadi factor utama dalam mencapai tujuan keluarga kita yang “Harmonis dan Sejahtera”
Bagaimana mengelola pendapatn kita dan membuat perencanaan keluarga yang tepat?. Pada hakekatnya keluarga sama dengan pereusahaan aa arus uang dan belanja. Jika perusahaan memiliki neraca, keluarga pun seyogyanya mempunyai catatan keuangan. Buatlah catatan keuangan secara sederhana dan mudah. Paling tidak, bisa memberikan Informasi kepada anda tentang jumlah kekayaan anda yang sebenarnya (Balance sheet). Ringkasan ini bisa mejadi dsar bagi anda untuk menetapkan tujuan dan evalusi keuangan yang akan datang dan bagaimana sebaiknay anda membelanjakan uang (Cash Flow Statement)
Cara untuk mengetahui jumlah kekayaan anda yuang sebenarnya sangatlah mudah, yaitu:
Total Aset – Total Utang (Liabilities)
Aset biasanya dibedakan menjadi 3 kelompok yaitu:
- Asset liquid (kas/ATM atau tabungan yang anda miliki)
- Asset Personal (koleksi barang antic, perhiasan, perlengkapan rumah, kendaaraan, rumah)
- Asset Investasi (nilai tunai Asuransi termasuk UP, deposito, reksa dana, saham, dan jenis investasi lainnya.
Utang adalah semua yang menjadi tanggungan anda saat ini baik utang janka pendek seperti kartu kridit dan kredit pembiayaan maupun utang jangka panjang sepeti kridit rumah, kendaraan dll.
contoh:
Keluarga pak Badu dengan catatan keuangan (Financial Statement) sebagai Berikut:
Financial Statement Pak Badu (dalam rupiah)
Assets (Kekayaan) (000)
|
Liabilities (Utang) (000)
| ||
Likuid |
25,000
| Jangka Pendek |
14,000
|
Kas/ATM |
11,000
| Kartu Kridit |
4,000
|
Tabungan |
14,000
| Bayar Kridit |
10,000
|
Perrsonal |
650,000
| Jangka Panjang |
330,000
|
Koleksi/perhiasan |
35,000
| Kredit Kendaraan |
130,000
|
Perlengkapan Rumah tangga |
65,000
| Kredit Rumah |
200,000
|
Kendaraan |
200,000
| ||
Rumah |
350,000
| ||
Ivesment |
255,000
| ||
Deposito |
100,000
| ||
Nilai Tunai Asuransi |
130,000
| ||
Saham |
25,000
| ||
Total |
930,000
| Total |
344,000
|
Net Worth
|
586,000
|
Cara bacanya sbb:
Pak Badu sebenarnya Cuma 586 juta saja. Kekayaaan besih (Net Worth) ini memperlihatkan potret keuangan Pak Badu yang bagus karena liabilatinya sekitar 36% dibandingkan asset (tidak boleh lebih dari 35%). Akan tetapi Pak Badu sudah harus berhati-hati untuk menambah utang karena akan membuat masalah dikemudian hari jika tidak bijak dalam memperlakukan utang tersebut.
Bagaimana dengan asset Investasinya? Untuk mengetahui apakah pak Badu mempunyai asset investasi yang cukup, kita bisa membandingkan asset investasinya dengan kekayaan bersih
Asset Investasi : Kekayaan Bersih
Berartai 255 jt / 286 jt adalah 44 % (terlihat bahwa asset investasnya masih kurang, seharusnya minimal adalah 50%). Jadi pak Badu Harus memambah atau memaksimalkan investasi yang dipunyai.
Dan untuk mengetahui secara utuh bagaimana rasio keluagannnya, maka kita telusuri terlebih dahulu akan pengeluaran kasnya.
Arus Kas = Arus Masuk – Arus Keluar
Income (000) |
13,000
|
Gaji |
9,000
|
Istri |
3,000
|
Investasi |
1,000
|
Belanja |
12,290
|
Rumah Tangga |
1,000
|
Makan |
1,500
|
Pakaian |
300
|
Transport |
500
|
Komunikasi |
440
|
Penddidikan |
1,000
|
Utility |
300
|
Rencana Pensiun |
1,000
|
Uang Tunai |
500
|
Pembayaran Utang |
5,000
|
Kegiatan Sosial |
250
|
Asuransi |
500
|
Sisa |
710
|
Dilihat dari arus kas Pak badu sebenarnya potensi untuk bisa mengalokasikan dananya secara optimal ke investasi masih cukup besar.
- Pertama: Adalah dengan mengurangi secara bertahap 10% uang belanjanya perbulan 10% uang belanjanya per bulan atau sekitar 1.25 jt.
- Kedua: apakah dalam pola perencayaan Pensiun ada unsur Asuransi perlindungan jiwa. Jika tidak, perlu dipikirkan untuk dialikan kepada Tabungan yang ada Proteksi Jiwanya misalkan saja Tabungan Proteksi Allianz.
- Ketiga: apakah nilai ekonimi asransi dengan premi Rp. 500 rb mencukupi untuk orang sekelas Pak Badu yang pasti telalu kecil.
- Keempat: Apakah Pak Badu sudah memilki Asuransi Kesehatan lengkap dengan Penyakit kritisnya sebagai penyanggah ekonomi Utama.
- Kelima, Apakah istri dan anak-anaknya juga sudah mendapatkan perlindungan Jiwa dan kesehatan Jika belum dari alokasi dana mana yang bisa dihemat seyogyanya bisa untuk perlindungan jiwa dan kesehatan istri dan Anak anaknya.
Jadi yang utama adalah menginvestasikan ke Asuransi minimal hingga 50% saja dari dana yang tersisa dan juga hasil penghematan.
Apa yang harus dilakukaan pertama kali tentu saja adalah menabung, minimal 10% dari penghasilannya. Dengan melakukan sedini mungkin pada perusahaan Asuransi. Loh kok pada perusahaan Asuransi.
Begini, dalam jangka panjang kita membutuhkan proteksi hidup dan juga jelas Bungan / margin yang tinggi .
- Bunga bank Cuma 5%, dikurangi ini itu sampai pajak maka dana kita Cuma – 2% pertahun. Malah berkurang
- Deposito, Cuma 7% saja saat ini dikurangi inflasi akan sama aja nilai sekarang dan akan datang.
- Tanah & emas, apakah anda memiliki dana cukup
- See more at: http://www.carainvestasi.com/perencanaan-keuangan/66-perencanaan-keuangan-sederhana-1-dasar.html#sthash.J21cwtD1.dpuf
Posting Komentar