home
Malem bro, sist, agan2 sekalian yang dirahmati Allah. . (Efek serius dengerin khutbah nih tadi). Pas lagi nulis ini post tuh, kondisi cuaca diluar lagi g bersahabat, ujan deres dan bikin hawa jadi dingin bangeeet, sumpah. . Trus juga pas lagi ngepost nih, ane ditemenin secangkir kopi anget bro/sist , nikmat banget, bener..kopinya tuh yaa g usah sebut merek lah ya, Goodday yang mochacino tuuh. ahaha. Sebenernya niatnya cuman muw ngepost materi ama tugas kuliah aja awalnya, tapi pas lagi iseng-iseng browsing nemu nih berita, biasa aja sih sebenernya beritanya, nah yang bikin heboh tuh Salah satu desa yang disebutin di headline nya tuh, iya, Desa Tlogomulyo brooo/sist. "Lah, emang kenapa gan kalo Tlogomulyo??", anggep aja kalian kayak gitu bacanya. . Klo mau tau, kalo mau lo ya, ngga maksa ini,tapi baca aja deh coba, postingan ane beberapa jam yang lalu ya (48 jam yang lalu kurang lebih) observasi kkn part 1. Nah disitu ane udah cerita kan, klo ane ditempatin di Desa Tlogomulyo tuuh. Waah, ngga ngebayangin deh klo besok pas ane KKN masih kayak gitu kondisinya. Doain yaaa broo / sist semoga pas ane KKN, air tiba-tiba melimpah ruah gitu. Tapi buat urusan mandi sih kayaknya tetep deh, sehari sekali aja cukup. . . ahaha
Keep waras yaa bro/sist semuaaa. . .
-------------------------------------------------------------------------------
BOYOLALI – Warga lereng Gunung Merapi di Desa Tlogolele Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali pada musim hujan ini kesulitan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
Kepala Desa Tlogolele Budi Harsono di Boyolali, mengatakan, ada tiga dukuh yang kesulitan air bersih bersamaan datangnya musim hujan saat ini, yakni Tlogolele, Tlogomulyo dan Ngadirojo, ujarnya, Kamis (3/1/2012).
Menurut Budi Harsono, warga ketiga dukuh tersebut sebelumnya mengandalkan air dari Kali Apu untuk memenuhiu kebutuhan sehari-hari sejak bencana erupsi Merapi, beberapa waktu lalu.
Namun, warga sekitar pada musim hujan ini tidak bisa memanfaatkan air Kali Apu karena keruh.
“Warga untuk sementara hanya memanfaatkan air hujan untuk kebutuhan sehjari-hari,” ucapnya.
Menurut dia, warga yang memanfaatkan tersebut dengan cara menampung air hujan, tetapi hal itu tergantung tempat penampung sehingga jumlahnya terbatas.
“Jika musin kemarau justru air Kali Apu bisa jernih. Namun, air Kali Apu musim hujan saat ini, keruh dan kotor sekali,” tuturnya.
Menurut dia, Desa Tlogolele sebetulnya sudah mengajukan ikut program mengadaan air bersih, tetapi kemungkinan hingga sekarang masih proses.
Kendati demikian, pihaknya berharap ada bantuan air bersih untuk memenuhi kebutuhan air minum dan memasak warganya selama musim huan saat ini.
Ia menjelaskan, jumlah warga di Dukuh Tlogolele ada 130 keluarga, dan Tlogomulyo sekitar 200 keluarga dan Ngadirejo 180 keluarga.
Menurut dia, Desa Tlogolele yang terletak dengan ketinggian 1.200 meter di atas permukanan laut di lereng Gunung Merapi atau perbatasan dengan Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang itu, mempunyai penduduk sebanyak 2.500 jiwa.
“Warga Tlogolele mayoritas bekerja sebagai petani dan buruh tambang di sekitar Sungai Kali Apu,” ujarnya.
Menurut dia, warganya setelah bencana erupsi Merapi telah bergotong-royong memperbaiki saluran pipa air yang hanyut diterjang banjir lahar.
Namun, kegiatan kerja bakti perbaikan saluran air bersih itu hasilnya belum bisa maksimal.
“Kami masih menunggu program mengadaan air bersih. Kami sudah mengajukan program itu, kini sedang proses,” kata Budi Harsono.**
(ant/hfo)
Home
