Tempat membual, semoga bualan nya bermanfaat. Me :Pria (21)..Life is simple, why so serious?? Add my acc for more detail informations
News Update :
Home » » PPh Umum

PPh Umum

PPh Umum
Adlh pjk yg dikenakan terhadap Subjek pajak atas penghsl yg diterima atau diperoleh dlm suatu thn pjk


Dasar Hukum
UU No 7 tahun 1983
Disempurnakan UU No 7 tahun 1991
UU no 10 tahun 1994
UU No 17 tahun 2000
Peraturan pemerintah
Keppres
Kepts MenKeu
Kpts DirJend Pajak
Surat Edaran DirJend Pajak


Subjek PPh
Adalah segala sst yg mempunyai potensi utk memperoleh pengsl dan menjadi sasaran utk dikenakan PPh.


Subjek pajak dpt dikelompokkan sbb:
1.  Subjek pajak orang pribadi bertempat tinggal di Indonesia maupun di luar Indonesia)
2.  Subjek pjk warisan yg belum terbagi sebagai satu kesatuan , menggantikan yg berhak
3.  Subjek pajak Badan
4.  Subjek pajak BUT yang dapat berupa tempat kedudukan manajemen, cabang perusahaan, kantor perwakilan, gedung kantor, pabrik, bengkel dsb.

Subjek Pajak DN dan Subjek Pajak LN
1.  Subjek pjk DN adalah:
·       Orang yg bertempat tinggal di Indo atau orang pribadi yg berada di Indo lebih dari 183 hari dlm jk wkt 12 bulan, atau orang pribadi yg dlm suatu tahun pajak mempunyai niat utk bertempat tinggal di Indo  
·       Badan yg didirikan atau bertempat kedudukan di Indo
·       Warisan yg belum terbagi sebagai satu kesatuan, menggantikan yg berhak

2.  Subjek Pajak LN
·       Orang yg bertempat tinggal di Indo atau orang pribadi yg berada di Indo tidak lebih dari dari 183 hari dlm jk wkt 12 bulan, atau badan yg tdk didirikan atau tdk bertempat kedudukan di Indo yg menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui BUT di Indo.                                                                              
·       Orang yg bertempat tinggal di Indo atau orang pribadi yg berada di Indo tidak lebih dari dari 183 hari dlm jk wkt 12 bulan, atau badan yg tdk didirikan atau tdk bertempat kedudukan di Indo yg dpt menerima atau memperoleh penghsl dr Indo bukan dr menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui BUT di Indo

Perbedaan Subjek Pjk DN dg LN
·       Sumber penghsl (SPDN adlh penghsl dr DN maupun LN sedangkan SPLN hanya penghsl yg berasal dr Indo saja)
·       Pengenaan Tarif pajak (utk SPDN bedasarkan penghsl Neto sedangkan SPLN berdasarkan penghsl Bruto)
·       Tarif pajak SPDN berupa tariff umum psl 17 UU PPh, sedangkan SPLN menggunakan tariff sepadan 20%
·       SPDN wajib menyampaikan SPT sedangkan SPLN tidak diwajibkan



Kewajiban Pajak Subjektif


Jenis Subjek Pajak
Kewajiban Pajak Subjektif dimulai
Kewajiban pajak subjektif selesai
DN orang pribadi
·       Saat dilahirkan
·       Saat berada di Indonesia atau berniat bertempat tinggal di Indo
·       Saat meninggal
·       Saat meninggalkan Indo utk selamanya
DN Badan
·       Saat didirikan atau bertempat kedudukan di Indo
·       Saat dibubarkan atau tdk lg bertempat kedudukan di Indo
LN melalui BUT
·       Saat menjalankan usaha atau melakukan keg usaha melaui BUT di Indo
·       Saat tidak lagi menjalankan usaha atau melakukan keg usaha melaui BUT di Indo
LN tdk melalui  BUT
·       Saat menerima atau memperoleh pengsl dr Indo
·       Saat tdk lg menerima atau memperoleh pengsl dr Indo
Warisan belum dibagi
·       Saat timbulnya warisan belum terbagi
·       Saat warisan selesai dibagikan


Pengecualian Subjek pajak:
1.  Badan perwakilan neg asing
2.  Pejabat-pejabat dan perwakilan diplomatic, konsulat atau pejabat-pejabat lain dr neg asing, dan orang-orang yg diperbantukan kepada mereka yg bekerja pada dan bertempat tinggal bersama-sama mereka, dg syarat bukan WNI dan tdk menerima atau memperoleh penghsl lain di luar jabatan atau pekerjaannya tsb serta Negara ybs memberikan perlakuan timbale balik
3.  Organisasi-organisasi internasional yg ditetapkan dg Kepts MenKeu dg syarat:
·       Indonesia mjd anggota organisasi tsb
·       Tdk menjalankan usaha atau memperoleh penghsl dr Indo selain pemberian pinjaman kepada pemerintah yg dananya berasal dr iuran para anggota
4.  Pejabat-pejabat perwakilan organisasi internasional yg ditetapkan dg Kepts MenKeu dg syarat bukan WNI dan tdk menjalankan usaha atau kegiatan atau pekerjaan lain utk memperoleh penghsl dr Indonesia



Objek Pajak Penghasilan
Dilihat dr mengalirnya tambahan kemampuan ekonomis kepada WP, pengshl dpt dikelompokkan mjd:
1.  Penghsl dr pekerjaan dlm hub kerja dan pekerjaan bebas seperti gaji, honorarium, penghsl dr praktik dokter, notaris, aktuaris, akuntan, pengacara dsb
2.  Penghsl dr usaha kegiatan
3.  Penghsl dr modal atau penggunaan harta seperti bunga, dividen, royalty, sewa, keuntungan penjualan harta atau hak yg tdk digunakan utk usaha dsb
4.  Penghsl lain-lain yaitu penghsl yg tdk dpt dikelompokkan ked lm 3 kelompok sebelumnya, seperti keuntungan karena pembebasan utang , hadiah undian, keuntungan karena selisih kurs valuta asing, keuntungan dari selisih lebih penilaian kembali aktiva tetap dsb


Jenis Penghsl yg dikenakan Pajak atau disebut objek pajak sesuai dengan psl 4 ayat 1 UU PPh yaitu:
1.  Penggantian atu imblan berkenaan dg pekj atau jasa yg diterima atau diperoleh termasuk gaji, upah, tunjangan, honorarium, komisi, bonus, gratifikasi, uang pensiun atau imbalan dlm bentuk lainnya, kecuali ditentukan lain dlm UU
2.  hadiah dr undian atau pekj atau kegiatan dan penghargaan
3.  Laba usaha
4.  Keuntungan karena penjualan atau pengalihan harta, termasuk:
·       Keuntungan krn pengalihan harta kpd perseroan, persekutuan dan badan lainnya sebagi pengganti saham atau penyertaan modal
·       Keuntungan yg diperoleh perseroan, persekutuan, dan badan lainnya krn pengalihan harta kpd pemegang saham, sekutu atau anggota
·       Keuntungan krn likuidasi, penggabungan, peleburan, pemekaran, pemecahan ataupengambilalihan usaha
·       Keuntungan krn pengalihan harta berupa hibah, bantuan atau sumbangan kecuali diberikan kpd keluarga sedarah semendadlm grs keturunan lurus satu derajad dan badan keagamaan atau badan pendidikan atau badan social atau pengusah kecil termasuk koperasi yg ditetapkan oleh MenKeu sepanjang tdk ada hub dengan usaha, pekerj, kepemilikan atau penguasaan antara pihak-pihak ybs
5.          Penerimaan kembali pembayaran pjk yg telah dibebankan kepada biaya
6.          Bunga termasuk premium, diskonto dan imbalan lain krn jaminan pengembalian utang
7.          Dividen, dg nama dan dlm bentuk apapun (termasuk dividend dr perush asuransi kpd pemegang polis)dan pembagian sisa hasil usaha koperasi
8.          Royalti
9.          Sewa dan penghsl lain sehub dg pengguanaan harta
10.      Penerimaan atau perolehan pembayaran berkala
11.      Keuntungan krn pembebasan utang, kecuali sampai dengan jumlah tertentu yg ditetapkan dg perat pemerintah
12.      Keuntungan krn selisih kurs mata uang asing
13.      Selisih lebih krn penilaian kembali aktiva
14.      Premi asuransi
15.      Iuran yg diterima atau diperoleh perkumpulan dr anggotanya yg terdiri atas WP yg menjalankan usaha atau pekerjaan bebas
16.      Tambahan kekayaan neto yg berasal dr penghsl yg belum dikenakan pjk

Bukan Objek PPh
1.          Bantuan atau sumbangan, termasuk zakat yg diterima oleh badan amil zakatatau lembaga amil zakat yg dibentuk atau disahkan oleh pemerintah dan para penerima zakat yg berhak
2.          Harta hibahan yg diterima oleh keluarga sedarah dlm garis keturunan lurus satu derajad, dan oleh badan keagamaan atau badan pendidikan atau badan social atau pengusaha kecil termasuk koperasiyg ditetpkan oleh MenKeu sepanjang tdk ada hub dg usaha, pekerj, kepemilikan,  atau pengusaaan antar pihak-pihak ybs
3.          Warisan
4.          Harta termasuk setoran tunai yg diterima oleh badan sebagaimana dimaksud dlm pasal 2 ayat 1 huruf b UU PPh sebagai pengganti saham atau sebagai pengganti penyertaan modal
5.          Penggantian atau imbalan sehub dg pekerj atau jasa yang diterima atau diperoleh dalam bentuk natura dan/atau kenikmatan dr WP atau pemerintah
6.          Pembayaran dr perush asuransi kpd orang pribadi sehub dg asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi jiwa, asuransi dwiguna, dan asuransi bea siswa
7.          Dividen atau bag laba yg diterima atau diperolh perseroan terbatas sebagai WP DN, koperasi, BUMN, BUMD, dri penyertaan modal pd badan usaha yg didirikan atau berkedudkan di Indonesia dg syarat:
·       Dividen tsb berasl dr cadangan laba yg ditahan
·       Bagi PT, BUMN dan BUMD yg menrima dividen, kepemilikan saham pd badan yg memberikan dividen paling rendah 25% dr jumlah modal yg disetor dan hrs mempunyai usaha aktif di luar kepemilikan saham tsb

8.          Iuran yg diterima atau diperoleh dana pension yg pendiriannya telah disahkan MenKeu, baik yg dibayar oleh pemberi kerja atau pegawai
9.          Penghsl dr modal yg ditanamkan oleh dana pension, dalam bidang-bidang tertentu yg ditetapkan dg Kepts MenKeu
10.      Bagian laba yg diperoleh atau diterima anggota dr persekutuan komanditer yg modalnya tdk terbagi atas saham-saham, persekutuan, perkumpulan, firma dan kongsi
11.      Bunga obligasi yg diterima atau diperoleh perush reksa dana selama 5 tahun pertama sejak pendirian perusahaan atau pemberian ijin usaha
12.      Penghsl yg diterima atau diperoleh perush modal ventura berupa bag laba dr badan pasangan usaha  yg didirikan dan menjalankan usaha atau kegiatan di Indo, dengan syarat badan pasangan usaha tersebut:
·       Merupakan perush kecil, menengah atau menjalankan kegiatan dlm sektor-sektor yg ditetapkan oleh MenKeu
·       Sahamnya tdk diperdagangkan di bursa efek di Indonesia  

Pengurangan atau Biaya yang Diperkenankan:
a.      Biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan termasuk biaya pembelian bahan, biaya berkenaan dengan pekerjaan atau jasa termasuk upah, gaji, honorarium, bonus, gratifikasi, dan tunjangan yang diberikan dalam bentuk uang, bunga, sewa, royalty, biaya perjalanan, biaya pengolahan limbah, premi asuransi, biaya administrasi dan pajak kecuali pajak penghasilan.
b.      Penyusutan atas pengeluaran untuk memperoleh harta berujud dan amortisasi atas pengeluaran untuk meperoleh hak dan atas biaya lain yang memunyai masa manfaat lebih dari  tahun
c.      Iuran kepada dana pension yang pendiriannya telah disahkan oleh Menkeu
d.      Kerugian karena penjualan atau pengalihan harta yang dimiliki atau digunakan dalam perusahaan atau yang dimiliki untuk mendapat, menagih, dan memelihara penghasilan
e.      Kerugian dari selisih kurs mata uang asing
f.        Biaya penelitian dan pengembangan perusahaan yang dilakuka di Indonesia
g.      Biaya bea siswa, magang, dan pelatihan
h.      Piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih, dengan syarat:
·       Telah dibebankan sebagai biaya dalam laporan laba rugi komersil
·       Telah diserahkan perkara penagihannya kepada Pengadilan Negeri atau Badan Urusan Piutang dan Lelang Negara (BUPLN) atau adanya perjanjian tertulis mengenai penghapusan piutang/pembebasan utang antara kreditor dan debitor yang bersangkutan
·       Telah dipublikasikan dalam penerbitan umum atau khusus
·       WP harus menyerahkan daftar piutang yang tdk dpt ditagih kepada DitJend Pajak
i.         Kerugian tahun-tahun sebelumnya, dengan batas waktu maksimal 5 tahun
j.         PTKP bagi WP orang pribadi DN

Pengeluaran/Biaya yang Tidak Diperkenankan
a.      Pembagian laba dengan nama dan dalam bentuk apapun seperti dividen, termasuk dividen yang dibayarkan oleh perusahaan asuransi kepada pemegang polis dan pembagian SHU koperasi
b.      Biaya yang dibebankan atau dikeluarkan untuk kepentingan pribadi pemegang saham, sekutu atau anggota
c.      Pembentukan atau pemupukan dana cadangan, kecuali cadangan piutang tak tertagih untuk usaha bank dan sewa guna usaha dengan hak opsi, cadangan untuk usaha asuransi, dan cadangan biaya reklamasi untuk usaha pertambangan, yang ketentuan dan syarat-syarat ditetpkan dengan Keputusan Menkeu.
d.      Premi asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi jiwa, asuransi dwiguna, dan asuransi bea siswa, yang dibayar oleh WP orang pribadi, kecuali dibayar oleh pemberi kerja dan premi tersebut dihitung sebagai penghasilan bagi WP ybs.
e.      Penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang diberikan dlm bentuk natura atau kenikamatan, kecuali penyediaan makanan dan minuman bagi seluruh pegawai serta penggantian atau imbalan dalam bentuk natura dan kenikmatan di daerah tertentu dan yang berkaitan dengan pelaksanaan yang ditetapkan dengan keputusan Menkeu
f.        Jumlah yg melebihi kewajaran yang dibayarkan kepada pemegang saham atau kepada pihak yang mempunyai hub. Istimewa sebagai imbalan sehubungan dengan pekerjaan yang dilakukan
g.      Harta yang dihibahkan, bantuan atau sumbangan, dan warisan, kecuali zakat atas penghasilan yang nyata-nyata dibayarkan oleh WP orang pribadi pemeluk agama islam dan/atau WP badan DN yang dimiliki oleh pemeluk agama islam kepada badan amil zakat atau lembaga amil zakat yang dibentuk atau disahkan oleh pemerintah
h.      Pajak Penghasilan
i.         Biaya yang dibebankan atau dikeluarkan untuk kepentingan pribadi WP atau orang yang menjadi tanggungannya
j.         Gaji yang dibayarkan kepada anggota persekutuan, firma, atau perseroan komanditer yang modalnya tidak terbagi atas saham
k.      Sanksi administrasi berupa bunga, denda dan kenaikan serta sanksi pidana berupa denda yang berkenaan dengan pelaks perundang-undangan di bidang perpajakan
      
   

 





































































Share this article :

Ganti Bahasa

Traveller

 
Profil Ane | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Copyright © 2011. Pecandu Kopi . All Rights Reserved.
Design Template by panjz-online | Support by Desain From | Powered by Blogger